Kenakalan Remaja dan Cara Mengatasinya
Remaja adalah usia yang dipenuhi
dengan semangat yang sangat tinggi tetapi adakalanya semangat tersebut mengarah
ke sesuatu yang bersifat negatif sehingga sering disebut dengan kenakalan
remaja. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang
berusia 13-18 tahun. Masa remaja awal merupakan masa transisi atau yang biasa disebut dengan usia
belasan yang tidak menyenangkan, dimana terjadi juga perubahan pada dirinya baik secara fisik, psikis, maupun secara sosial (Hurlock, 1973). Pada masa transisi tersebut
kemungkinan dapat menimbulkan masa krisis, yang ditandai dengan kecenderungan munculnya perilaku menyimpang. Pada kondisi tertentu perilaku menyimpang tersebut
akan menjadi perilaku yang mengganggu . Pada usia tersebut, seseorang sudah
melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat
dikatakan dewasa.
Seiring denga perubahan fisik dan
psikis muncullah prilaku menyimpang atau kenakalan. Kenakalan didefenisikan
sebagai suatu perbuatan yang melanggar norma, menyimpang dari hukum dalam
masyarakat, peraturan sosial, adat, hukum dan agama. Oleh karena itu setiap
tindakan remaja yang dianggap salah atau tidak pada tempatnya dapat dikatakan
atau dikualifikasikan sebagai kenakalan. Kenakalan remaja meliputi
semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan
oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan
dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Definisi
kenakalan remaja juga dikemukakan oleh beberapa ahli yaitu:
a. Kartono, ilmuwan sosiologi
“Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency
merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk
pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang
menyimpang”.
b. Santrock
“Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima
secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.”
c. Paul Moedikdo,SH
1). Semua
perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi anak-anak merupakan kenakalan jadi
semua yang dilarang oleh hukum
pidana, seperti mencuri, menganiaya dan
sebagainya.
2). Semua perbuatan penyelewengan dari
norma kelompok tertentu untuk menimbulkan
keonaran dalam masyarakat.
3). Semua perbuatan yang menunjukkan
kebutuhan perlindungan bagi sosial.
Contoh,
Faktor – Faktor, dan Dampak
Contoh
Kongkrit
Meningkatnya tingkat kriminal di
Indonesia tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, tetapi banyak juga dari
kalangan para remaja. Tindakan kenakalan remaja sangat beranekaragam dan
bervariasi dan lebih terbatas jika dibandingkan tindakan kriminal orang dewasa.
Juga motivasi para remaja sering lebih sederhana dan mudah dipahami misalnya:
pencurian yang dilakukan oleh seorang remaja, hanya untuk memberikan hadiah
kepada mereka yang disukainya dengan maksud untuk membuat kesan impresif yang
baik atau mengagumkan.
Berikut ini adalah beberapa contoh
atau jenis - jenis kenakalan remaja yang sering timbul di masyarakat :
a. Membolos sekolah
b. Kebut-kebutan di jalanan
c. Geng motor
d. Penyalahgunaan narkotika
e. Perilaku seksual pranikah
f. Perkelahian antar pelajar
g. Melawan orang tua dan guru
h. Malas beribadah
i. Merusak fasilitas umum
j. Tawuran
k. Berkelahi dengan teman
l. Nonton majalah atau video porno
. Main game berlebihan
n. Judi besar dan kecil-kecilan
o. Menghabiskan uang sekolah
p. Bersifat agresif
q. Bersifat pengangguran
r. Lari dari rumah
s. Informasi dan tehnologi yang negative
t. Pengaruh negatif perkembangan teknologi modern
Masih banyak contoh kongkret yang
biasa kita jumpai di lingkungan sekitar. Hanya saja terkadang kita terlalu
lalai untuk memperthatikan sekitar. Tidak terkecuali para orang rua yang selalu
disibukkan dengan pekerjaannya.
b. Faktor yang Mempengaruhi
Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke dalam perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah
sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma sosial yang berlaku. Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan tegaknya sistem sosial. Penggunaan konsep perilaku menyimpang secara tersirat mengandung makna bahwa ada jalur baku yang harus ditempuh. Perilaku yang tidak melalui jalur tersebut berarti telah
menyimpang. Untuk mengetahui latar belakang perilaku menyimpang perlu membedakan adanya perilaku menyimpang yang tidak disengaja dan yang disengaja, diantaranya karena pelaku kurang memahami aturan-aturan yang ada, perilaku menyimpang yang disengaja, bukan karena pelaku tidak mengetahui aturan. Hal yang relevan untuk memahami bentuk perilaku tersebut, adalah mengapa seseorang melakukan penyimpangan, padahal ia tahu apa yang dilakukan melanggar aturan. Prilaku
menyimpang yang muncul pada diri remaja bukanlah sesuatu yang instan. Ada
banyak factor yang menyebabkan prilaku itu muncul, baik secara internal (factor
dalam rumah dan psikologi) maupun eksternal (factor lingkungan luar)
Faktor Internal
Masa remaja identik dengan keceriaan,
kebingungan, persahabatan, pengenalan diri dan sebagainya. Tidak jarang bila
remaja mudah sekali tersinggung. Karena remaja lebih
cenderung memiliki sifat egosentris. Dalam factor internal penyebab
penyimpangan prilaku remaja, lebih cenderung kepada:
1) Psikologi
Pribadi
Karena mental remaja yang masih
tergolong labil dengan
didukung keingintahuan yang kuat, maka biasanya
mereka cenderung melakukan
apa saja tanpa mempertimbangkan akibat
yang akan ditimbulkan.
2) Keluarga
Rasulullah bersabda:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه - قَالَ قَالَ
النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - « كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ ،
فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
Setiap
anak itu dilahirkan dalam keadaan firah. Maka bapaknyalah yang menjadikan ia
yahudi, atau nasrani, atau majusi (HR. Bukhori).
Orang tua adalah orang yang paling
bertanggung jawab dengan akhlak dan prilaku anaknya. Yahudi atau Nasrani anaknya
tergantung dari orang tuanya, pembinaan dari orang tua adalah factor terpenting
dalam memperbaiki dan membentuk generasi yang baik.Begitupu dengan kerusakan moral pada remaja juga tidak
terlepas dari kondisi dan suasana keluarga. Keadaan keluarga yang carut-marut
dapat memberikan pengaruh yang sangat negatif bagi anak yang sedang/sudah
menginjak masa remaja. Karena, ketika mereka tidak merasakan ketenangan dan
kedamaian dalam lingkungan keluarganya sendiri, mereka akan mencarinya ditempat
lain. Sebagai contoh; pertengkaran antara ayah dan ibu yang terjadi, secara
otomatis akan memberikan pelajaran kekerasan kepada seorang anak. Bukan hanya
itu, kesibukan orang tua yang sangat padat sehingga tidak ada waktu untuk
mendidik anak adalah juga merupakan faktor penyebab moral anaknya bejat.
Faktor Eksternal
1) Lingkungan
Masyarakat
Kondisi lingkungan masyarakat juga
sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter moral generasi muda. Pertumbuhan
remaja tidak akan jauh dari warna lingkungan tempat dia hidup dan berkembang. Pepatah
arab mengatakan “al insan ibnu biatihi”. Lingkungan yang sudah
penuh dengan tindakan-tindakan amoral, secara otomatis akan melahirkan generasi
yang durjana.
2) Teman
Pergaulan
Perilaku seseorang tidak akan jauh
dari teman pergaulannya. Pepatah arab mengatakan, yang artinya: ”
dekat penjual minyak wangi, akan ikut bau wangi, sedangkan dekat pandai besi
akan ikut bau asap”. Menurut beberapa psikolog, remaja itu cenderung hidup
berkelompok (geng) dan selalu ingin diakui identitas kelompoknya di mata orang
lain. Oleh sebab itu, sikap perilaku yang muncul diantara mereka itu sulit
untuk dilihat perbedaannya. Tidak sedikit para remaja yang terjerumus ke dunia
hitam, karena pengaruh teman pergaulannya. Karena takut dikucilkan dari
kelompok/gengnya, maka seorang remaja cenderung menurut saja dengan segala
tindak-tanduk yang sudah menjadi konsensus anggota geng tanpa berfikir lagi
plus-minusnya.
a. Dampak
Dampak kenakalan remaja pasti akan berimbas pada remaja tersebut. Bila tidak
segera ditangani, ia akan tumbuh menjadi sosok dengan bekepribadian buruk. Remaja yang
melakukan kenakalan-kenakalan tertentu pastinya akan dihindari atau malah
dikucilkan oleh banyak orang. Remaja tersebut hanya akan dianggap sebagai
pengganggu dan orang yang tidak berguna. Akibat dari dikucilkannya ia dari pergaulan
sekitar, remaja tersebut bisa mengalami gangguan kejiwaan. Yang dimaksud gangguan kejiwaan
bukan berarti gila, tapi ia akan merasa terkucilkan dalam hal sosialisai,
merasa sangat sedih, atau malah akan membenci orang-orang sekitarnya.
Tak sedikit keluarga yang harus menanggung malu. Hal ini tentu sangat merugikan, dan biasanya
anak remaja yang sudah terjebak kenakalan remaja tidak akan menyadari tentang
beban keluarganya. Masa depan yang suram
dan tidak menentu bisa menunggu para remaja yang melakukan kenakalan. Bayangkan
bila ada seorang remaja yang kemudian terpengaruh pergaulan bebas, hampir bisa
dipastikan dia tidak akan memiliki masa depan cerah. Hidupnya akan hancur
perlahan dan tidak sempat memperbaikinya.
ANTISIPATIF DAN SOLUSI PERSPEKTIF
ISLAM
Lingkungan memiliki hubungan dengan
manusia. Lingkungan mempengaruhi sikap dan prilaku manusia, demikian pula
kehidupan manusia akan mempengaruhi lingkunga n setempatnya. Hubungan antara
lingkungan dan kehidupan manusia sudah diakui para pemikir dan tokoh dunia
sejak dahulu.
Lingkunga adalah suatu media dimana
makhluk hidup tinggal, mencari dan memiliki karakter serta fungsi yang khas
yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang
menempatinya, terutama manusia yang mempunyai peran yang lebih kompleks dan
riil.
Telah disampaikan bahwa terciptanya
manusia dimuka bumi ini adalah menjadi kholifah bagi ummat. Realitanya banyak
remaja yang kehilangan jati dirinya, dikarenakan berbgai macam alasan. Sehingga berdampak sangat fatal,
mulai dari integritas moral
samapi dengan tindak kriminalitas yang mengkhawatirkan. Kegagalan mencapai identitas peran dan
lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan.
Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang
mampu menjadi suri tauladan yang baik. Pastinya yang tidak memiliki
penyimpangan moral. Rasulullah bersabda: “ Innama buitstu li utammima makarima
al-akhlaq”, “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq ummat”. Rasulullah merupakan figur terhebat
dalam Islam. Yang memiliki
Cara Islam Mengatur Pergaulan Manusia
Hakikat manusia menurut Islam adalah
makhluk (ciptaan) Tuhan, hakikat wujudnya bahwa manusia adalah mahkluk yang
perkembangannya dipengaruhi olehpembawaan dan lingkungan. Manusia adalah makhluk utuh yang
terdiri atas jasmani, akal, dan rohani sebagai potensi pokok, manusia yang
mempunyai aspek jasmani, disebutkan dalam surah al Qashash: 77.
Pergaulan
secara sehat menurut syariat Islam ialah pergaulan yang diidentifikasikan secara sehat
dan menurut syariat Islam pergaulan ini sangat bagus dan tidak merugikan siapa
pun terutama diri kita sendiri. Karena secara fisik ialah pergaulan yang sangat
luar biasa yang ditanamkan kepada semua umat Islam agar tidak salah pilih
terhadap pergaulan. Banyak keuntungan yang bisa kita rasakan dari pergaulan sehat.
Islam telah mengatur perilaku remaja. Perilaku
tersebut merupakan batasan-batasan yang dilandasi nilai-nilai agama. Oleh
karena itu perilaku tersebut harus diperhatikan, dipelihara, dan dilaksanakan
oleh para remaja. Perilaku yang menjadi batasan dalam pergaulan adalah.
Menutup
Aurat
Islam telah mewajibkan laki-laki dan
perempuan untuk menutup aurat demi menjaga kehormatan diri dan kebersihan hati.
Aurat merupakan anggota tubuh yang harus ditutupi dan tidak boleh diperlihatkan
kepada orang yang bukan mahramnya, terutama kepada lawan jenis agar tidak
membangkitkan nafsu birahi serta tidak menimbulkan fitnah.
Aurat laki-laki yaitu anggota tubuh
antara pusar dan lutut sedangkan bagi perempuan yaitu seluruh anggota tubuh
kecuali muka dan telapak tangan. Disamping aurat, pakaian yang dikenakan jug a
tidak boleh ketat, transparan atau tipis sehingga tembus pandang tidak
memperlihatkan lekuk tubuh.
Dalam (QS. An Nur [24] : 31): "Janganlah
mereka menampakkan perhiasannya selain yang biasa tampak pada dirinya. Hendaklah mereka menutupkan
kerudung (khimar) ke bagian dada mereka"
Menjauhi
Perbuatan Zina
Pergaulan antara laki-laki dengan perempuan di
perbolehkan sampai pada batas tidak membuka peluang terjadinya perbuatan dosa. Islam
adalah agama yang menjaga kesucian. Pergaulan di dalam Islam adalah pergaulan
yang dilandasi oleh nilai-nilai kesucian. Dalam pergaulan denngan lawan jenis
haruslah ada jarak sehingga tidak ada kesempatan terjadinya kejahatan seksual
yang pada akhirnya akan merusak pridasi pelaku sendiri maupun masyarakat umum. Allah
berfirma dalam surat Al-Isra’ ayat 32:
artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina,
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan buruk”
dalam rangka menjaga kesucian
pergaulan remaja agarterhindar dari perbuatan zina, Islam telah membuat
batasan-batasan sebagai berikut:
Laki-laki
tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan yang bukan mahramnya. Jikalaki-laki
dan perempuan di tempat yang sepi maka yang ketiga adalah syetan.
Laki-laki
dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara fisik. Saling
besentuhan yang dilarang dalam Islam adalah sentuhan yang disengaja dan
disertai nafsu birahi. Tetapi bersentuhan yang tidak disengaja dan tidak
disertai nafsu.
Etika
Pergaulan yang Baik
Semua agama
dan tradisi telah mengatur tata cara pergaulan remaja. Ajaran islam sebagai
pedoman hidup ummatnya juga telah mengatur tata cara pergaulan remaja yang
dilandasi nilai-nilai agama. Tata cara itu meliputi:
Mengucapkan
Salam
Mengucapan salam ketika bertemu dengan
teman atau orang lain sesama muslim. Ucapan salam merupakan
doa, dengan kata lain kita telah mendoakan orang tersebut.
b. Meminta
Izin
Meminta izi disini berarti tidak boleh
meremehkan hak-hak orang lain. Karna setiap hak yang kita miliki
pasti dibatasi juga dengan hak-hak orang sekitar kita.
Menghormati
Orang yang Lebih Tua dan Menyayangi yang Muda
Remaja sebagai orang yang lebih muda
sebaiknya menghormati yang lebih tua dan bisa mengambil hikmah dari sejarah
kehidupan mereka. Ini semua tidak hanya berlaku untuk orang yang lebih tua,
kepada orang yang lebih muda dari merekapun remaja harus memberi tuntunan dan
bimbingan untuk selalu berada di jalan yang benar.
Bersikap
Santun dan Tidak Sombong
Dalam bergaul, penekanan prilaku yang baik sangat dicamkan,
agar orang lain bisa merasa nyaman bersama kita.kemudian sikap dasar remaja
yang biasanya ingin terlihat lebih dari temannya. Hal seperti ini tidak pernah
diterapkan dalam Islam. Sesungguhnya allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong.
Berbicara
dengan Sopan
Islam mengajarkan untuk bertutur sopan
dan lembut, mengutamakan perkataan yang bermanfaat dengan gaya yang wajar dan
tidak bual.
f. Tidak
saling Menghina
Adalah sebuah kebiasaan yang tidak
baik untuk remaja pada dewasa ini. Mengumpat hukumnya dilarang dlam Islam,
sehinggadalam pergaulan antar sesama sebaiknya selalu menjaga perkataan.
Tidak
Saling membenci dan Iri Hati
Rasa iri akan berdampak dan berkembang
menjadi kebencian yang pada akhirnya mengakibatkan putusnya hubungan baik antar
sesame. Iri hati merupakan penyakit hati yang membuat hati kita dapat merasakan
ketidaktenangan serta merupakan sifat tercela baik di hadapan Allah dan
manusia.
Mengisi
Waktu luang dengan Kegiatan yang Bermanfaat
Masa remaja sebaiknya dipergunakan
untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Remaja harus membagi waktunya dengan
subjektif dan efesien, dengan cara membagi waktunya menjadi 3 bagian, yaitu:
sepertiga untuk beribadah kepada Allah, sepertiga untuk dirinya, dan sepertiga
terakhir untuk orang lain.
Mengajak
Orang Lain untuk berbuat Kebaikan
Orang yang memberi petunjuk kepada
orang lain menuju jalan kebenaran akan mendapatkan pahala seperti teman yang
melakukan kebaikan itu.
Solusi
Dari berbagai permasalahan yang
terjadi dikalangan remaja masa kini, maka tentunya ada beberapa solusi yang saya
tawarkan dalam pembinaan dan perbaikan remaja masa kini.
Membentuk Lingkungan yang Baik.
Sebagaimana disebutkan di atas
lingkungan merupakan factor terpenting yang mempengaruhi prilaku manusia, maka
untuk menciptakan generasi yang baik kita harus menciptakan lingkungan yang
baik dengan cara lebih banyak berkumpul dan bergaul dengan orang-orang yang
sholeh, memilih teman yang dekat dengan sang Khalik dan masih banyak cara lain
yang bisa kita lakukan, jika hal ini mampu kita lakuakan, maka peluang bagi
remaja atau anak untuk melakuakan hal yang negative akan sedikit berkurang.
Pembinaan dalam Keluarga.
Sebagaimana disebut diatas bahwa
keluarga juga punya andil dalam membentuk pribadi seorang anak, jadi untuk
memulai perbaikan, maka kita harus mulai dari diri sendiri dan keluarga. Keluarga
adalah sekolah pertama bagi anak. Mulailah perbaikan dari sikap yang paling
kecil, seperti selalu berkata jujur meski dalam gurauan. Jangan sampai ada
kata-kata bohong, membaca do’a setiap malakukan hal-hal kecil, memberikan
bimbingan agama yang baik kepada keluarga dan masih banyak hal lagi yang bisa
kita lakukan, memang tidak mudah melakukan dan membentuk keluarga yang baik
tetapi kita bisa lakukan itu dengan perlahan dan sabar.
Sekolah.
Sekolah adalah lembaga pendidikan
formal yang memiliki pengaruh kuat terhadap perkembangan remaja, ada banyak hal
yang bisa kita lakukan di sekolah untuk memulai perbaikan remaja, diantaranya
melakukan program mentoring pembinaan remaja lewat kegiatan keagamaan seperti
rohis, sispala, patroli keamanan sekolah dan lain sebagainya,jika kita
optimalisasikan komponen organisasi ini maka kemungkinan terjadinya kenakalan
remaja ini akan semakin berkurang dan teratasi.
REMAJA, AGAMA DAN BANGSA
Remaja, agama dan bangsa pada
hakikat memiliki hubungan yang sepadan. Remaja bisa juga disebut dengan pemuda.
Pemuda (manusia) adalah salah satu makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna
keadaannya. Selain diberi bentuk atau rupa yang sempurna, ia masih juga
dibekali dengan kemammpuan akalnya. Dengan dibekali kemampuan akal inilah
manusia menciptakan berbagaimacam peralatan hidup, pengetahuan, membentuk
masyarakat, menyelenggarakan pemerintahan dan bahkan menciptakan kerusuhan.
Remaja dan Agama
Allah SWT telah menyeru kepada
kita sebagai manusia dengan berbagai macam taklif.
Allah telah menjadikan kita sebagai sasaran seruan
dan taklif melalui syariat-Nya. Allah akan membangkitkan manusia dan menghisab amal perbuatannya.
Allah SWT menciptakan manusia, baik pria maupun wanita, dengan suatu fitrah
yang khas. Wanita adalah manusia, sebagaimana halnya pria. Masing-masing tidak
dapat dibedakan dari segi kemanusiaannya. Yang satu tidak melebihi yang lainnya
dalam hal ini. Diwajibkan kepada wanita untuk menjalankan sholat lima waktu,
puasa ramadhan, zakat, dan haji sebagaimana diwajibkan pula kepada pria.
Allah berfirman dalam QS. Al
Hujurat:49 yang artinya:
“Hai
manusia, sesungguhnya kami telah menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan, lalu menjadikan kalian berbangsa dan bersuku-suku agar
kalian saling mengenal”
Dalam hal ini Allah menyediakan tantangan sebagai stimulan kehidupan
yang untuk merangsang munculnya semangat perubahan sekaligus nurani
kepahlawanan dalam diri manusia. Orang-orang yang tidak memiliki nurani akan
melihat tantangan sebagai beban berat, mereka menghindarinya dan dengan
sukarela menerima posisi kehidupan yang tidak terhormat. bagi orang yang
mempunyai nurani kepahlawanan akan mengatakan kepada tantangan tersebut “Ini
untuk ku”.
Pemuda Islam akan selalu berjuang
untuk menjadikan tantangan sebagai motifasi demi kesejahteraan umat manusia.
Dalam beragama mereka tidak memahaminya sebagai ritual belaka, melainkan sebuah
kerja, sebuah aksi nyata. Tidak sedikit yang memahami agama merupakan ritual
belaka, paradigma harus segera diubah karena agama tidak seperti itu.
Agama merupakan pranata untuk
menyempurnakan kemanusiaan manusia, dan pada waktu yang bersamaan berfungsi
untuk mengangkat harkat dan derajat manusia. Dengan demikian, pemahaman yang
komperhensif terhadap agama akan mampu membangun moral force yang tangguh dan compatible, sebagai salah satu
syarat membangun bangsa yang telah sekian lama dihimpit dan terjerumus dalam
kemunduran.
Untuk membangun bangsa menuju kepada
kemajuan dan kejayaan, tidak hanya menitik beratkan pada pembangunan “fisik”,
tetapi ada yang lebih penting untuk dibangun, yaitu pembangunan kristal nilai
dan rasa yang terdapat pada wilayah yang transenden. Pendekatannyapun
menggunakan pendekatan yang berorientasi pada wilayah spiritual. Maka tugas
penting daripada orang tua yaitu menanamkan pendidikan agama sejak dini kepada
anak-anaknya.
Remaja dan Bangsa
Para pemuda ibarat ruh dalam setiap
tubuh komunitas atau kelompok, baik itu dalam lingkup kecil ataupun luas seperti
negara. Mereka merupakan motor penggerak akan sebuah kemajuan bangsa. Makanya tidak heran, jika ada
yang mengatakan bahwa sebuah negara akan menjadi kuat eksistensinya, ketika
para pemudanya mampu tampil aktif dan dinamis di tengah masyarakat.
Ketika kita membicarakan sosok seorang
pemuda, maka sebenarnya sama halnya kita sedang berbicara mengenai dunia
remaja. Menurut beberapa pakar psikologi yang telah disebut di atas, masa
remaja merupakan masa yang sangat menentukan. Oleh sebab itu di sinilah mental
remaja itu akan benar-benar diuji. Berbagai fenomena yang syarat akan jawaban
dan persoalan yang menuntut sebuah solusi akan terus senantiasa mengiringinya.
Tongkat estafet pembangunan karekter bangsa
dan negera ini akan terus berganti dari masa ke masa, seiring dengan pergantian
generasi. Oleh sebab itu, dibutuhkan sosok generasi yang tangguh dan ulet untuk
mengemban amanah besar ini. Pemuda, dengan segala kelebihan dan keistimewaannya
sangat diharapkan untuk dapat mewujudkan cita-cita nasional menuju bangsa yang
bermartabat dan berdaulat secara utuh. Tentunya pemuda yang dimaksud adalah
mereka-mereka yang mempunyai jiwa nasionalisme, patriotisme serta didukung
dengan komitmen moral yang kokoh.
Dalam sejarah kemerdekaan negara
republik Indonesia, remaja atau pemuda telah ikut andil dalam menciptakan
sebuah cita-cita bangsa, yaitu memerdekakan bangsa Indonesia. Teks sumpah
pemuda menjadi bukti eksistensi pemuda Indonesia.
Demikianlah
Sumpah Pemuda yang diikrarkan 83 tahun yang lalu. Sejarah nasional telah
membuktikan bahwa pemuda merupakan penggerak roda sejarah yang mampu membawa
masyarakat yang tertindas menuju cita-cita kemerdekaan yang sesungguhnya.
Bangsa ini lepas dari cengkeraman kolonial karena jasa kaum
muda.
Catatan sejarah gerakan kepemudaan di
Indonesia sudah membuktikannya. Mereka, para pemuda ini, muncul atas air mata,
keringat dan darah rakyat Indonesia. Kurang lebih 350 tahun, selama itu,
Indonesia hidup dalam kesengsaraan. Kebebasan yang terampas, dan pergerakkan
perjuangan dibawah tekanan penjajah. Hingga ketika pada tanggal 28 oktober 1928
sebelum kemerdekaan, para pemuda ini menggetarkan hati rakyat Indonesia, “Kami
Putra-putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, darah Indonesia,
mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia”. Semangat mereka mewakili cita-cita perjuangan bangsa, yang
kemudian dikenal dengan peristiwa “Sumpah Pemuda”. Para pemuda ini bekerja
tanpa pamrih. Yang diinginkannya hanyalah kemerdekaan , kebebasan, keadilan,
dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Sampai kerja keras mereka
berbuah dengan indah, cita-cita yang diperjuangkan, mengenai kebebasan, sampai
kini dinikmati oleh semua kalangan rakyat Indonesia.
Sekali lagi, sejarah membuktikan
pentingnya peran pemuda dalam mengubah bangsa. Tinta emas yang ditorehkan
selalu menyita perhatian dari berbagai jenis kalangan dan golongan. Tidak
peduli dari warna mana pemuda itu berasal, langkah tegapnya selalu
dinanti-nanti. Karena geraknya merupakan manifestasi pembangunan bangsa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar