INDONESIA
MEMBANGUN
MENTAL JUARA
REVOLUSI
MENTAL
MAKALAH
REVOLUSI MEMBANGUN MENTAL JUARA.
Kepemimpinan.
Rakyat sebenarnya meberikan
tugas kepada aparatur negara,pemimpin Negara adalah untuk mengatasi penderitaan
rakyat, terutama yang sangat mendesak sekarang ini adalah mengatasi masalah
kemiskinan, mental bangsa, pola berpikir cara hidup berpikir Bangsa. Oleh
karena itu seyogyanya ukuran keber-hasilan
pembangunan yang sesuai dengan keinginan dan harapan rakyat.
Cermin untuk mengukur kesejahteraan
yang baik dan benar untuk kepentingan umat atau masyarakat belum ada apalagi
jika dikaitkan dengan kepribadian Bangsa dan tujuan Bangsa itu sendiri.
Sekarang/dewasa ini Standar
yang dipakai oleh para ekonomi dalam mengukur hasil pembangunan diantaranya
adalah “ Pertumbuhan Ekonomi dan pendapatan per kapita “. Pertembuhan Ekonomi
hanya mencatat dan penjumlahan seluruh hasil kegiatan ekonomi atau yang
dinamakan Produk Domestik Bruto ( PDB) suatu Negara. Jadi yang dihitung adalah
berapa besar jumlah proyek pembangunan pembangunan gedung bertingkat, bangunan
pabrik, pembangkit listrik, bandara Internasional, pusat pembelanjaan mewah,
jalan raya dan lain-lainnya. Jumlah keseluruhan pembangunan ekonomi tersebut
dinamakan PDB jika meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, maka peningkatan
tersebut dinamakan pertumbuhan. Sedangkan pendapatan per Capita dihitung
dari jumlah PDB dibagi dengan jumlah penduduk. Dengan demikian jika pendapatan
per Capita meningkat dibandingkan tahun sebelumnya maka dapat dikatakan kita
sukses membangun. Ukuran ini tidak memperdulikan apakah yang kaya bertambah
kaya dan yang miskin bertambah miskin. Ini perlu diperhatikan hendaknya orang
yang berkepen-tingan mau terjun melihat sendiri nasib masyarakat Indonesia.
Sayangnya banyak para pemimpin yang tidak mau tahu tentang nasib rakyat miskin,
kecuali melalui anggaran-anggaran yang sering tidak sampai kerakyat miskin. Padahal
rakyat me-nengah sangat membutuhkan pembinaan terlebih rakyat miskin tingkat
bawah.
Dari pengamatan kita karakter bangsa semakin lama semakin menurun. Hal ini
ditandai dengan problem-problem bangsa yang semakin banyak antara lain;
korupsi,kekerasan, pelecehan seksual, Perceraian, ketidak adilan, pecahnya
kerukunan, masalah tawuran, ketegangan dan lebih parah lagi jika terjadi “
musuh manusia adalah manusia sehingga terjadi perang yang sia-sia ” pada hal
musuh manusia bukanlah manusia. Siapakah musuh manusia itu yang memporak
porandakan bangsa manusia ?.
Karakter bangsa awalnya dari manusia memiliki pola dan cara hidup berpikir seimbang
“ Globalisasi dunia dan globalisasi akhirat “ mengalami penurunan yang semakin
tajam hanya mengarah pola dan cara hidup berpikir globalisasi dunia, banyak
yang lupa pola dan cara hidup berpikir globalisasi akhirat. Pada hal pola dan cara hidup berpikir akhirat
sangat ditekankan Tuhan Yang Maha Esa karena
sangat penting. Pentingnya adalah adanya kenikmatan,kesuksesan yang luar
biasa bagi manusia. Akibat kurangnya pola dan cara hidup berpikir akhirat
menjadikan manusia ubud dunia sehingga menimbulkan kerusakan yang besar tanpa
disadari, terutama kerusakan akhlak,kerusakan budi pekerti mulia. Manusia
kepada sang Pencipta, lupa makhluk
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa,Allah SWT. Begitu juga sebaliknya Karakter Bangsa
dari memiliki pola dan cara hidup berpikir globalisasi akhirat dan dunia
mengalami penurunan yang semakin tajam
hanya mengarah ke pola dan cara hidup globalisasi akhirat saja, banyak
lupa Iptek Tinggi yang merupakan perintah Tuhan Yang Maha Esa.
Akibatnya kurangnya pengertian bahwa manusia mendapat intruksi dari Allah
SWT sebagai kolifah filardhi ( pemimpin di muka bumi ) untuk mengelola bumi
agar manusia berterima kasih, bersyukur, berkepribadian mulia, beribadah,
produktifitas, sehingga bahagia hidup di dunia dan di akhirat. Instruksi para
kholifah fil ardhi ( pemimpin ) seharusnya bersambung dengan Pemahaman Intruksi
Tuhan yang Maha Esa, Allah SWT. Tapi apa yang terjadi sering kali tidak
nyambung dengan intruksi Tuhan Yang Maha Esa Imtaq tinggi dan Iptek Tinggi yang
yang maha luas, agar bermanfaat bagi sesama manusia dan alam. Bahkan tidak
jarang terjadi kesalahan besar manusia yaitu tidak perduli dengan perintah
Tuhan yang maha Esa, Allah SWT, walau sudah diancam azab nereka. Bahkan sering
tidak perduli bahwa musuh manusia bukan manusia yaitu syetan sehingga berakibat
stress, depresi dan tidak jarang stop dengan kehilangan kebahagaian sejati.
Sebagian besar manusia lupa bahwa alam semesta, langit, bumi,laut segala
isinya, N. Adam AS dan keturunannya yaitu kita semua ciptaan Allah SWT. Sejak
lama manusia telah ditetapkan Allah sebagai kholifah fil ardhi untuk
menjalankan visi dan misi Allah di muka bumi. Sayangnya visi dan misi ini
banyak di lupakan manusia karena kurang dan bahkan tidak perhatian dengan kitab
suci dan petunjuk Nabi dan Rosulnya di tambah lagi perkembangan Sains dan
Teknologi yang dibuat otak manusia sejak abad ke 20 dan berlanjut terus hingga
kini bukan saja telah memperkaya kehidupan materi dan jasmaniah umat manusia, tapi
juga merubah gaya hidup manusia cinta dunia dan lupa akhirat dan sebaliknya
cinta akhirat lupa sebagai kolifah fil ardhi. Munculnya perumahan mewah, teknologi
digital, pesawat canggih, komputerisasi, mobil mewah, barang-barang mewah telah
membuat persaingan dan perjuangan hidup bertambah berat, gelombang pasang surut
kehidupan semakin dahsyat yang sering kali membuat warga masyarakat terganggu
keseimbangan mental bathinnya yang pada gilirannya akan menyebabkan timbulnya
atau diperparahnya penyakit-penyakit
kronis yang erat hubungannya dengan kondisi mental bathin manusia. Makalah yang
disajikan oleh Ketua Yayasan Pendidikan Prima Nusantara Jaya ( H. Sumaryono
Yunus ), Insya Allah akan dapat memberikan jawaban tepat atas problem hidup
bagaimana kita semua dapat menikmati buah hasil dari kemajuan Sains dan Teknologi
berupa kekayaan, kemakmuran materi tapi tetap menjaga,meningkatkan Iman,Taqwa,
kepada Tuhan YME, Allah SWT, Insa Allah hidup bahagia di dunia dan di akhirat.
AAMIIN.
Pelajaran.
Q.S, SURAT ADH DHUHA : 1 – 11.
1. Demi waktu matahari sepenggalahan naik,
2. Dan demi malam apabila Telah sunyi (gelap),
3. Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada
(pula) benci kepadamu.
4. Dan Sesungguhnya hari Kemudian itu lebih baik
bagimu dari pada
yang sekarang (permulaan).
5. Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan
karunia-Nya kepadamu , lalu (hati) kamu
menjadi puas.
6. Bukankah dia mendapatimu sebagai seorang
yatim, lalu dia melindungimu?
7. Dan dia mendapatimu
sebagai seorang yang bingung, lalu dia memberi-
kan petunjuk.
8. Dan dia mendapatimu sebagai seorang yang
kekurangan, lalu dia memberikan
kecukupan.
9. Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu
berlaku sewenang-wenang.
10. Dan terhadap orang yang minta-minta,
janganlah kamu menghardiknya.
11. Dan terhadap nikmat Tuhanmu, Maka hendaklah
kamu siarkan.
QS.AL
IMRON AYAT : 159.
Maka disebabkan
rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah Lembut terhadap mereka. sekiranya kamu
bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.
Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu Telah
membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
SABDA NABI MUHAMMAD
SAW :
AKU DI UTUS UNTUK
MENYEMPURNAKAN BUDI PEKERTI MULIA
(HR.THABRANI DARI
JABIR DAN AKHMAD DARIMUADZBIN JABAL).
CATATAN
:
KITA
HARUS MENDIDIK, MEMBINA MANUSIA, GENERASI PENERUS BANGSA AGAR MEMILIKI KEPRIBADIAN
MULIA.
1.
TAHU BERTERIMA KASIH KEPADA TUHAN Y.M.E/ALLOH SWT.
2.
BERIMAN DAN BERTAQWA.
3.
BELAJAR, BEKERJA, BERAMAL SOLEH.
4.
MENJAGA KERUKUNAN, MEMBANGUN PERDAMAIAN ABADI SESAMAMA MANUSIA DAN
BANGSA-BANGSA. KARENA MUSUH MANUSIA BUKAN MANUSIA. KITA SEMUA KETURUNAN DARI NABI
ADAM AS DAN SITI HAWA. JIKA KITA SERING MEMBACA KITAB SUCI MAKA KITA AKAN
FAHAM,YAKIN DAN PERCAYA.
5.
MARI KITA BANGUN MENTAL JUWARA UNTUK MENGALAHKAN
MUSUH MANUSIA BUKAN MANUSIA SESUAI DENGAN PETUNJUK TUHAN
YME, ALLAH SWT.
6.
INSYA ALLAH MENTAL JUARA DAN KEPRIBADIAN MULIA YANG
DI RIDHOI ALLAH DAPAT KITA PEROLEH.
7.
SEMUA ITU TELAH DITELADANI OLEH NABI MUHAMMAD SAW,
MARI KITA GALI KITA CARI ILMU YANG HILANG ITU. SEMOGA
KEMBALI KITA PEROLEH. AAMIIN.
PENGETAHUAN UNTUK ORANG2 KAYA
YANG LUPA.
1.
S. AT TAKAASUR.
1. Kamu telah dilalaikan oleh
kemewahan.
2. Hingga kamu masuk keliang kubur,
3. Janganlah begitu, nanti kamu akan
mengetahui,
4. dan janganlah begitu, kelak kamu
akan mengetahui
5. Jangan begitu, seandainya kamu
mengetahui dengan
pengetahuan yang yakin.
6. Niscaya kamu benar-benar akan
melihat jahim.
7. Dan sesungguhnya kamu benar-benar
akan melihat-
nya dengan ‘ainulyakin.
8. Kemudian pada hari itu niscaya
benar-benar kamu
akan ditanya tentang kenikmatan/harta (
apa yang
diterima ketika di dunia ).
S. AL HUMAZAH ( ORANG YANG MENGUMPAT ).
1. Kecelakaanlah bagi setiap orang yang
mengumpat
dan mengejek.
2. Yaitu orang
yang mengumpulkan hartanya dan
menghitung-hitung.
3. Ia mengira, bahwa
hartanya itu dapat mengekal-
kannya.
4. Jangan
demikian, sungguh ia akan dicampakan
dalam huthomah ( Neraka ).
5.Dan tahukah
kamu apakah Huthomah itu?.
6. Yaitu “Api Allooh
yang dinyalakan,
7.Yang
menjulang ke hati.
8 Sesungguhnya
api itu ditutup atas mereka.
9. Mereka di
ikat pada tiang yang panjang.
S. AL MAUN ( BANTUAN ).
1. Tahukah kamu orang yang mendustakan
hari
pembalasan.
2.
Itulah orang yang menolak hak anak yatim.
3. Dan tidakmenganjurkan memberi makan ter-
hadap
orang miskin.
4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang
sholat.
5. Yaitu mereka yang melalaikan terhadap
sholatnya.
6. Yaitu orang-orang yang menampakan ( riya
).
7. Dan enggan memberi bantuan.
S. AL FIIL. ( GAJAH ).
1. Tidakkah kamu lihat bagaimana Tuhanmu
Mengambil tindakan terhadap pasukan gajah ?.
2. Bukankah Dia menjadikan tipu daya mereka
sia-sia?
3.
dan Dia mengirimkepada mereka
burung-burung
yang berbondong-bondong.
4. Yang melemparkan mereka dengan batu yang
ter-
bakar,
5. Maka mereka dijadikan-Nya seperti daun
yang di
makan ulat.
Q.S.
THOHA : 1 – 3.
1. Thaahaa[912].
2. Kami tidak
menurunkan Al Quran Ini kepadamu agar kamu menjadi susah;
3. Tetapi sebagai peringatan bagi orang yang
takut (kepada Allah),
MUSUH MANUSIA YANG
PANDAI MENIPU.
Q.S. FAATHIR : 5 -7.
5. Hai
manusia, Sesungguhnya janji Allah adalah benar, Maka sekali-kali janganlah
kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang
pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.
6.
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, Maka anggaplah ia
musuh(mu), Karena Sesungguhnya syaitan-syaitan itu Hanya mengajak golongannya
supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala
7.
Orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang keras. dan orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal saleh bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.
KATA MUTIARA ORANG TERKENAL.
Sebagai bapak proklamator dan presi-den pertama Indonesia, sosok Bung Kar-no sangat dikenal oleh masyarakat luas. Beliau sering kali berpidato yang me-ngandung kata-kata mutiara dan kata bijak untuk memotivasi siapa saja yang mendengarkan pidatonya. Kata-kata Mutiara Bung Karno (Ir. Soekarno presiden pertama Republik Indonesia)
1. “Bangsa yang
besar adalah bangsa
yang
menghormati jasa pahlawan-nya.”
(Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961)
(Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961)
2. “Tidak seorang
pun yang meng hitung-hitung: berapa
untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jika-lau aku berjuang dan
berkorban un-tuk mempertahankannya”.
(Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno )
(Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno )
3.“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah,
tapi perjuang-anmu akan lebih sulit karena membina bangsamu sendiri.”( Bung Karno ).
4.''Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan di-atas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno)
5. “Berikan aku 1000 orang
tua, nisca-ya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda, niscaya
akan kuguncangkan dunia” .
(Bung Karno)
6. “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jami-nan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemaj-uan selangkah pun”.
(Bung Karno)
7. “……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……”
(Bung Karno)
8. “Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba,tetaplah bersemangat e-lang rajawali “.
4.''Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan di-atas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno)
(Bung Karno)
6. “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jami-nan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemaj-uan selangkah pun”.
(Bung Karno)
7. “……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……”
(Bung Karno)
8. “Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba,tetaplah bersemangat e-lang rajawali “.
(Pidato HUT Proklamasi,
1949 Soekarno)
9. “Janganlah
mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih
ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai ! Berjuanglah terus
dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.”
(Pidato HUT Proklamasi, 1950 Bung Karno).
10. “Firman Tuhan inilah gitaku, Fir-man Tuhan inilah harus menjadi Gitamu : “Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim”. ” Tuhan tidak mero-bah nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merobah nasib-nya”
(Pidato HUT Proklamasi, 1964 Bung Karno)
11. “Janganlah melihat ke masa de-pan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.”
(Pidato HUT Proklamasi 1966, Soekarno)
12.“Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong”
(Pidato HUT Proklamasi, 1966 Bung Karno).
13.“Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.”
( Sarinah, hlm 17/18 Bung Karno).
14.“Aku Lebih suka lukisan Samodra yang bergelombangnya memukul, mengebu-gebu, dari pada lukisan sawah yang adem ayem tentrem, “Kadyo siniram wayu sewindu lawase”
Gantungkan
cita-cita mu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit… Jika engkau jatuh,
engkau akan jatuh di antara bintang-bintang. ~ Soekarno ~ Kamu bisa membagikan
kebaikan ini dengan teman, sahabat atau keluargamu melalui...
……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persauda-raan……”
Bung Karno
(Pidato HUT Proklamasi, 1950 Bung Karno).
10. “Firman Tuhan inilah gitaku, Fir-man Tuhan inilah harus menjadi Gitamu : “Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim”. ” Tuhan tidak mero-bah nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merobah nasib-nya”
(Pidato HUT Proklamasi, 1964 Bung Karno)
11. “Janganlah melihat ke masa de-pan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.”
(Pidato HUT Proklamasi 1966, Soekarno)
12.“Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong”
(Pidato HUT Proklamasi, 1966 Bung Karno).
13.“Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.”
( Sarinah, hlm 17/18 Bung Karno).
14.“Aku Lebih suka lukisan Samodra yang bergelombangnya memukul, mengebu-gebu, dari pada lukisan sawah yang adem ayem tentrem, “Kadyo siniram wayu sewindu lawase”
(Pidato HUT Proklamasi 1964 Bung Karno)
NB: kadyo siniram banyu wayu
sewindu merupaka peribahasa yang artinya seperti tersiram air
yang sudah (di)diam(kan)
selama sewindu, maksudnya terasa dingin atau sejuk atau segar.
Jadi maksud Bung Karno disini adalah bahwa lukisan sawah yang adem ayem itu “terasa dingin”, berbeda dengan lukisan samodra yang bergelombang.
Jadi maksud Bung Karno disini adalah bahwa lukisan sawah yang adem ayem itu “terasa dingin”, berbeda dengan lukisan samodra yang bergelombang.
15. Kita bangsa besar, kita bukan Bangsa tempe. Kita tdk akan mengemis,
kita tdk akan minta-minta apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli
dengan syarat ini syarat itu ! Lebih baik mkn gaplek tetapi merdeka, dari pada
makan bestik tetapi budak. "Pidato HUT Proklamasi, 1963"
Kita bangsa besar, kita buan Bangsa tempe. Kita tdk akan mengemis, kita tdk
akan minta-minta apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat
ini syarat itu ! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, dari pada makan bestik
tetapi budak. "Pidato HUT Proklamasi, 1963"
“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya
sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.”
(Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno).
……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persauda-raan……”
Bung Karno
Tidak ada komentar:
Posting Komentar